Setiap tahunnya penggunaan pesawat udara terus meningkat, seiring dengan peningkatan permintaan dan berkembangnya industri penerbangan dunia. Namun hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri, karena juga diikuti dengan pensiunnya pesawat-pesawat lama yang sudah habis masa operasinya atau sudah tidak laik terbang.
Pesawat bekas yang sudah tidak dipakai lagi, biasanya akan ditempatkan di suatu tempat penyimpanan akhir pesawat udara (aircraft boneyard/scrapyard) atau di daur ulang.
Di Indonesia cara yang kerap dilakukan adalah pesawat di daur ulang, selain mengurangi sampah pesawat, juga menguntungkan pemilik atau untuk mengurangi kerugian dengan cara memanfaatkan berbagai komponen yang masih berfungsi untuk dijual kembali.
Proses daur ulang pesawat pada umumnya terdiri atas beberapa tahapan, yaitu:
1. Menghilangkan pesawat dari bahan berbahaya
Pesawat terbang modern umumnya penuh dengan bahan beracun atau radioaktif serta cairan berbahaya yang digunakan untuk membuat pesawat beroperasi. Proses de-icing dan penyemprotan dengan pestisida pesawat adalah salah satu praktik yang biasa dilakukan.2. Pembongkaran Mesin
Mesin menjadi bagian paling bernilai di sebuah pesawat. Setelah dibongkar, jika memungkinkan, maka mesin diperbaiki dan dipasang ke pesawat lain. Jika tidak mungkin diperbaiki, mesin itu pun dibongkar dan dipreteli suku cadangnya. Keuntungan yang diperoleh akan lebih banyak dengan menjual bagian-bagian mesin secara terpisah, daripada menjual mesin secara utuh.Tabloid Aviasi
(Edisi 77 Thn VII – November 2014)
tabloidaviasi.com
Posting Komentar